Jumat, 12 November 2010

MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN


DAMPAK PENGANGGURAN
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI INDONESIA



MAKALAH



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan





Disusun Oleh:
Ari Zenal Mutakin
(103402285)



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagai salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu proses peningkatan output agregat atau pendapatan riil, khususnya output atau pendapatan riil per kapita dalam selama jangka waktu yang cukup panjang. Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang saat ini terhambat oleh adanya Krisis Ekonomi Global terutama di Negara Indonesia selain terhambat oleh Krisis Ekonomi Global juga sebelumnya pernah terjadi Krisis Ekonomi dalam negeri yang terjadi pada tahun 1997 yang mengakibatkan masyarakat Indonesia makin terpuruk dan makin miskin, sehingga menimbulkan perusahaan-perusahaan banyak yang bangkrut yang menimbulkan banyaknya para buruh dan pegawai banyak yang di PHK, sehingga pengangguran makin meluas. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang masalah pengangguran serta bagaimana upaya untuk memperkecil tingkat pengangguran di Indonesia. Penulis menyadari bahwa selama penulisan Makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Encang Kadarisman, S.E., selaku Dosen mata kuliah yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini;
2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini;
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.
Semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal ini maupun sistematika dan teknik penulisnya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.
Tasikmalaya, Oktober 2010
Penulis.





DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ........................................................................................ 2
D. Kegunaan Makalah.................................................................................... 3
E. Prosedur Makalah...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teoritis....................................................................................... 4
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi....................................................... 4
2. Pengertian Pengangguran..................................................................... 5
B. Pembahasan .............................................................................................. 6
1. Jenis – Jenis Pengangguran.................................................................... 7
2. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya
Pengangguran........................................................................................ 12
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi............... 15
4. Upaya – Upaya Yang Perlu Dilakukan Untuk Memperkecil
Tingkat Pengangguran........................................................................... 17
5. Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Di Indonesia.......................................................................................... 20
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA







BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya pertumbuhan ekonomi di negara berkembang saat ini mengalami hambatan dikarenakan terjadinya Krisis Ekonomi Global, terutama di negara Indonesia selain terhambat oleh Krisis Ekonomi Global juga sebelumnya pernah terjadi krisis ekonomi dalam negeri yang terjadi pada tahun 1997 membawa dampak menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Adapun salah satu dampak dari pengaruh menurunnya pertumbuhan ekonomi adalah makin bertambahnya tingkat penganguran.
Dengan demikian dampak dari pengaruh menurunya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu berupa bertambahnya tingkat pengangguran, maka harus segera diatasi dengan cepat. Ada beberapa cara atau upaya untuk mengatasi mengurangi tingkat pengangguran salah satunya adalah Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.
Berdasarkan kenyataan diatas, penulis tertarik untuk membahas tentang dampak pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pembahasan tersebut penulis wujudkan dalam makalah yang berjudul “Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Ekonomi?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengangguran?
3. Apa saja jenis-jenis Pengangguran?
4. Faktor apa saja yang menyebabakan terjadinya Penganguran?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
6. Upaya-upaya apa saja untuk memperkecil tingkat Pengangguran?
7. Apa saja dampak pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
2. Pengertian Pengangguran
3. Jenis-jenis Pengangguran
4. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Pengangguran
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
6. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperkecil tingkat Pengangguran
7. Dampak pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
D. Kegunaan Makalah
Kegunaan penyusunan makalah ini bagi penulis yakni sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan bagi pihak lain (pembaca) yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.
E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan teknik analisis isi atau pengolahan data secara kualitatif meliputi tahap klasifikasi, kodifikasi data, analisis data, interpretasi data dan pengambilan simpulan.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Definisi pertumbuhan ekonomi pada dasarnya memiliki pengertian yang berbeda-beda, namun tujuan isinya tidak berbeda jauh satu sama lainnya. Seperti halnya pengertian pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukirno (1985 : 13) berikut adalah kutipannya: “pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang”.
Tidak berbeda jauh dengan pengertian pertumbuhan ekonomi diatas, kutipan dari (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi) yaitu sebagai berikut: “Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional”.
Pendapat lain yang mendukung kedua kutipan di atas adalah dari kutipan (http://putracenter.net/2009/07/03/definisi-pertumbuhan-ekonomi-dan-penjelasannya/), yaitu sebagai berikut: “Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang”.
Adapun pendapat lain yang mendukung kutipan diatas adalah dari kutipan (http://rac.uii.ac.id/server/document/Private/2008042204021803313087.pdf), berikut adalah kutipannya “Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat yang dicirikan dengan naiknya kapasitas produksi (output) berupa barang dan jasa, sehingga membentuk kenaikan pendapatan nasional yang berlangsung dalam jangka panjang.
2. Pengertian Pengangguran
Menurut kutipan dari (http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran-friksional-struktural-musiman-siklikal). Pengertian pengangguran adalah sebagai berikut: “Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya”.
Pendapat lain menurut Sadono Sukirno (1985 : 186) yang menyatakan bahwa Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Adapun pendapat lain dari kutipan (http://www.abhest.co.cc/2010/01/pengertian-pengangguran.html) “Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak”.
Berdasarkan beberapa kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian pengangguran adalah sebutan bagi seseorang atau masyarakat yang tidak bekerja sama sekali dan atau sedang dalam pencarian suatu pekerjaan dimana seseorang atau orang tersebut masih masuk dalam usia angkatan kerja yaitu dari umur 15 tahun sampai 64 tahun.
B. Pembahasan
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar secara sosial dalam ekonomi. Di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia, upaya-upaya pembangunan diarahkan pada perbaikan tingkat hidup, harga diri dan kebebasan, dengan dimensi pembangunan yang berorientasi pada pengentasan keterbelakangan dalam bentuk kemiskinan dan pengangguran.
Akibat dari menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang disebabkan oleh krisis ekonomi dalam negeri yang terjadi pada tahun 1997 serta saat ini dipengaruhi pula oleh krisis ekonomi global yang mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.
1. Jenis – Jenis Pengangguran
Ada beberapa jenis-jenis pengangguran diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
Adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi antara pencari kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang pesat, jumlah pengangguran rendah dan pekerjaan mudah diperoleh. Sedangkan pengusaha sulit memperoleh pekerja. Untuk itu pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi. Hal inilah yang akan mendorong para pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya yang lama dan mencari kerja baru yang lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan keahliannya. Dalam proses mencari pekerjaan baru ini untuk sementara para pekerja tersebut tergolong sebagai penganggur.
b. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja atau pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.
Perekonomian tidak selalu berkembang dengan teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi, dan hal ini mendorong pengusaha menaikkan produksi untuk itu lebih banyak pekerja baru digunakan dan pengangguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan agregat mengalami penurunan. Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai hubungan juga akan mengalami kemerosontan dalam permintaan terhadap produksinya. Kemerosotan permintaan agregat ini mengakibatkan perusahaa-perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka pengangguran akan bertambah.
c. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
Adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
d. Pengangguran Teknologi
Adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya.
Contohnya racun rumput telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah dan lahan pertanian lainnya. Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubah, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut hasil. Di pabrik ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia.
e. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur.
Bentuk pengangguran terutama terjadi di sektor pertanian dan perikanan. Biasanya pengangguran seperti itu berlaku pada waktu-waktu di mana kegiatan bercocok tanam sedang menurun kesibukannya. Waktu di antara menuai dan masa menanam berikutnya dan periode di antara sesudah menanam bibit dan masa menuai hasilnya adalah masa yang kurang sibuk dalam kegiatan pertanian. Pada periode tersebut banyak di antara para petani dan tenaga kerja di sektor pertanian tidak melakukan suatu pekerjaan. Berarti mereka sedang dalam keadaan menganggur. Jenis pengangguran ini hanya sementara saja, dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukang jualan duren yang menanti musim durian dll.
f. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Adalah pengangguran yang terjadi karena pertambahan lowongan pekerjaan lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja.
Akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini dalam jangka panjang mereka tidak melakukan suatu pekerjaan. Mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu. Pengangguran terbuka dapat pula dikarenakan kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga manusia, atau akibat kemunduran perkembangan suatu industri.
g. Penganggur Tersembunyi/ Terselubung (Disguised Unemployment)
Adalah pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan, padahal dengan mengurangi tenaga kerja sampai jumlah tertentu tidak akan mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran ini terutama terjadi di sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besar atau kecilnya perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai. Di banyak negara berkembang seringkali didapati jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan agar ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. Contohnya keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat sempit. Contoh lain pengangguran tersembunyi adalah orang yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginannya atau tidak sepadan dengan kemampuannya.
h. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaan, atau pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu.
2. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pengangguran
Ada beberapa klasifikasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pengangguran, yaitu diantara sebagai berikut:
a. Faktor Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya sebagai berikut :
1). Faktor kemalasan
Pengangguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian. Mereka juga cenderung malas untuk mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan.
2). Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
b. Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:
1). Penduduk relatif banyak sedangkan kesekpatan kerja/lapangan kerja relatif rendah
Jumlah penduduk yang cukup tinggi tetapi tidak diimbangai dengan lapangan kerja maka jumlah angkatan kerja tidak semua tertampung dalam dunia kerja.
2). Pendidikan dan ketrampilan yang rendah
Pendidikan dan ketrampilan yang rendah tidak dibutuhkan oleh pihak badan usaha karena dengan pendidikan yang rendah dan ketramilan yang rendah tidak akan meningkatkan produktifitas kerja dan hasil produksi.
3). Teknologi yang semakin maju yang belum terimbangi oleh kemampuan manusia
Teknologi dan kemampuan yang tinggi begitu cepat tidak diimbangi dengan kemammpuan manusia untuk menguasai maka banyak badan usaha hanya menerima yang mampu mengusai teknologi tersebut. Bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut akan tersingkir dalam persaingan kerja.
4). Pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan seperti penerapan rasionalisasi.
Pengusaha hanya menerapkan berfikir rasionalis sehingga tenaga kerja dipaksa untuk bekerja seoptimal mungkin untuk mengejar target. Apabila tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan target maka tenaga kerja tersebut tidak diperlukan lagi.
5). Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim
Pekerjaan yang dipengaruhi musim dapat menimbulkan penggangguran seperti pertanian, perkebunan. Setelah masa menanam selesai maka banyak tenaga kerja tinggal menunggu hasilnya. Untuk menunggu hasil mereka kebanyakan menganggur dan akan bekerja kembali apabila nanti musim panen telah tiba.
6). Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan Negara.
Kestabialn perekonomian, politik dan keamanan Negara dapat menimbulkan pengangguran. Perekonomian yang lesu. Politik yang tidak menentu dan tidak ada jaminan keamanan menyebabkan para pengusaha akan berfikir untuk melanjutkan usahanya. Dengan keadaan yang tidak menentukan akan menimbulkan kerugian usaha. Untuk menghindari kerugian maka jumlah produk dibatasi atau menutup usahanya, tidak memperluas usahanya. Hal ini akan menimbulkan pengangguran.
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
b. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
4. Upaya – Upaya Yang Perlu Dilakukan Untuk Memperkecil Tingkat Pengangguran
Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, listrik, air bersih dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan.
Oleh karena itu, apa pun alasan dan bagaimanapun kondisi Indonesia saat ini masalah pengangguran harus dapat diatasi dengan berbagai upaya.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Berikut adalah beberapa upaya untuk mengatasi dan mengurangi tingkat pengangguran yaitu sebagai berikut:
a. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.
Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
b. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
c. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
d. Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
e. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
f. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
g. Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
h. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
i. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
j. Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.
5. Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
Ada beberapa dampak dari semakin meningkatnya pengangguran yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yaitu sebagai berikut:
a. Kemunduran
Tenaga kerja akan menurun produktifitasnya bila tidak dimanfaatkan. Peningkatan rasa frustasi, putus semangat dan perasaan tidak berdaya yang terjadi pada pengangguran jangka panjang menyebabkan sikap masa bodoh dan tidak siap kerja.
b. Standar Kehidupan
Pekerja menganggur maka pendapatannya anjlok/turun dan standar kehidupan menurun. Hal ini berpengaruh pada pengeluaran masyarakat yang bisa mengakibatkan pengangguran yang lain.
c. Pajak Penghasilan
Semakin besar pengangguran semakin menurun pendapatan Negara dari pajak penghasilan.
d. Aktivitas Ekonomi Keseluruhan/ Menurunnya Output Nasional
Biaya peluang dari pengangguran timbul karena barang dan jasa yang seharusnya diproduksi tiba-tiba dihentikan yang dapat mengakibatkan turunya nilai GDP.
e. Biaya Sosial
Masyarakat harus menanggung biaya pengangguran melalui peningkatan tugas-tugas medis yang berhubungan dengan perawatan psikologis, pengamanan dan proses peradilan.





BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahsan di atas, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat yang dicirikan dengan naiknya kapasitas produksi (output) berupa barang dan jasa, sehingga membentuk kenaikan pendapatan nasional yang berlangsung dalam jangka panjang.
2. Pengangguran adalah sebutan bagi seseorang atau masyarakat yang tidak bekerja sama sekali dan atau sedang dalam pencarian suatu pekerjaan dimana seseorang atau orang tersebut masih masuk dalam usia angkatan kerja yaitu dari umur 15 tahun sampai 64 tahun.
3. Ada beberapa jenis-jenis pengangguran diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
b. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
c. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
d. Pengangguran Teknologi
e. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
f. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
g Penganggur Tersembunyi/ Terselubung (Disguised Unemployment)
h. Setengah Menganggur (Under Unemployment).
4. Ada beberapa klasifikasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pengangguran, yaitu diantara sebagai berikut:
a. Faktor Pribadi
b. Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi.
5. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Sumber Daya Manusia
b. Faktor Sumber Daya Alam
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
d. Faktor Budaya
e. Sumber Daya Modal.
6. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Sumber Daya Manusia
b. Faktor Sumber Daya Alam
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
d. Faktor Budaya
e. Sumber Daya Modal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar